Urutan Medali dalam Kejuaraan – Kejuaraan merupakan sebuah kegiatan untuk memperebutkan peringkat juara serta hadiah. Ada berbagai jenis kejuaraan, mulai dari kejuaraan olahraga, akademik, seni dan lain sebagainya.
Adapun hadiah yang akan diperoleh para pemenang dapat berupa medali serta bentuk lainnya. Lantas bagaimana apakah setiap pemenang akan memperoleh medali yang sama?
Urutan Medali dalam Kejuaraan Pada Berbagai Ajang Kompetisi
-
Medali Emas
Medali emas adalah medali dengan tingkatan paling tinggi dan diberikan kepada pemenang pertama. Mulanya medali emas digunakan oleh militer sebagai bentuk penghargaan atas jasa atau kontribusi prajurit. Akan tetapi sejak abad 18 medali emas mulai dipergunakan untuk bidang lain, salah satunya dalam bidang seni. Pada masa itu tepatnya oleh Akademi Kerajaan Denmark medali emas digunakan sebagai penghargaan kepada siswa berprestasi.
Seiring dengan berjalannya waktu medali emas telah dimanfaatkan untuk semua bidang kejuaraan sebagai bentuk apresiasi. Seperti pada acara Olimpiade olahraga, Olimpiade sains hingga acara formal lainnya. Bahkan di beberapa kesempatan medali emas digunakan sebagai tanda jasa kepada individu maupun kelompok yang telah memberikan manfaat bagi orang banyak.
Namun kendati disebut medali emas, tidak sepenuhnya medali tersebut terbuat dari emas asli. Sebagian besar komposisi medali tersebut terbuat dari logam jenis lain dan emas hanya digunakan sebagai lapisan luar.
-
Medali Perak
Urutan medali dalam kejuaraan selanjutnya adalah medali perak yang umumnya diserahkan kepada pemenang kedua pada sebuah kompetisi. Penggunaan medali perak banyak ditemukan pada ajang kompetisi bergengsi seperti Olimpiade olahraga dan sains di tingkat nasional serta internasional.
Medali terbuat dari logam perak yang kemudian diolah melalui serangkaian proses hingga menghasilkan medali perak dengan tampilan yang mewah dan unik. Ciri khas dari medali perak sendiri yaitu memiliki warna keabu-abuan dan mampu bertahan dalam jangka waktu lama. Sehingga tidak heran jika medali perak dipilih sebagai bentuk penghargaan dengan harapan dapat disimpan untuk waktu yang lama.
-
Medali Perunggu
Medali perunggu pertama kali diberikan ketika Olimpiade Musim Panas tahun 1904. Dibuat sebagai penghargaan kepada pemenang urutan ketiga, dimana sebelumnya hanya pemenang pertama dan kedua yang memperoleh medali.
Perunggu sendiri merupakan jenis logam yang banyak digunakan dalam pembuatan medali-medali berkualitas tinggi. Termasuk dalam hal pembuatan medali emas yang hampir 90% terbuat dari material perunggu dan dilapisi emas murni.
Fakta-fakta Sejarah, Alasan dan Efek Penggunaan Medali Pada Olimpiade
-
Sejarah Medali
Urutan medali dalam kejuaraan nasional tidak serta merta muncul sebagai penghargaan dalam sebuah kompetisi. Akan tetapi medali hadir sebagai simbol kemenangan Olimpiade Kuno menggantikan mahkota zaitun yang telah digunakan 776 SM.
Medali pertama kali diperkenalkan ketika Olimpiade Modern diselenggarakan yaitu mulai tahun 1896. Penyelenggara Olimpiade pada waktu itu hanya menyediakan dua medali saja, yaitu medali perak untuk pemenang pertama dan medali perunggu untuk pemenang kedua.
Keberadaan medali emas kemudian muncul pertama kali pada Olimpiade 1904 di Amerika Serikat. Kendati disebut dengan medali emas, medali ini tidak sepenuhnya terbuat dari emas murni. Hal ini dikarenakan material emas cenderung mahal dan kurang praktis ketika diolah menjadi medali.
Oleh karena itu tidak heran jika medali emas terbuat dari logam perunggu atau perak yang dilapisi dengan lapisan emas tipis. Pemberian medali tersebut selain untuk penghargaan, juga sebagai bentuk partisipasi negara-negara di dunia dalam memeriahkan Olimpiade internasional.
-
Alasan Menggunakan Medali
Penggunaan medali didasari pada alasan bahwa sebuah kompetisi terasa kosong jika tidak ada penghargaan. Dulu para pemenang perlombaan akan memperoleh hadiah berupa mahkota, perhiasan, dan uang sebagai hadiah.
Akan tetapi hal-hal tersebut dinilai kurang praktis sehingga perlu ada sesuatu yang sederhana tetapi memiliki nilai prestise. Medali emas, perak, dan perunggu yang menjadi pilihan mulai tahun 90an dinilai mampu memberikan nilai serta status sosial yang tinggi kepada para penerimanya.
- Penggunaan Medali Menurut Mitologi
Berdasarkan mitologi Yunani, ketiga jenis medali tersebut merupakan bentuk interpretasi dari tiga zaman manusia. Ketiga zaman tersebut mencakup zaman keemasan, zaman perak, dan zaman perunggu. Zaman keemasan diartikan sebagai masa di mana manusia hidup di antara dewa-dewa. Zaman perak merupakan masa di mana manusia dapat hidup selama seratus tahun.
Terakhir zaman perunggu adalah masa yang menunjukkan adanya pahlawan. Filosofi-filosofi tersebut menjadi acuan dalam penentuan urutan medali para pemenang. Medali emas untuk pemenang pertama, perak untuk urutan kedua, dan terakhir perunggu untuk pemenang ketiga.
- Penggunaan Medali Menurut Kimia
Berdasarkan ilmu, urutan medali dalam kejuaraan yaitu berupa jenis logam yang berada di kolom yang sama pada tabel periodik. Hal ini menunjukkan adanya karakteristik yang sama pada logam emas, perak dan perunggu sehingga bagus untuk dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan medali.
Material emas berada di peringkat paling bawah pada kolom tabel periodik. Yang berarti bahwa logam ini terbilang langka sehingga cocok digunakan sebagai bentuk apresiasi kepada pemenang pertama.
Sedangkan perak berada di atas emas yang keberadaannya sedikit lebih banyak dibandingkan emas, menjadikannya pilihan yang tepat untuk membuat medali pemenang kedua. Terakhir yaitu perunggu, merupakan logam yang sebagian besar terdiri dari tembaga.
Tembaga berada di atas perak dan emas, dengan komposisi yang lebih besar dari keduanya. Dari situlah asal usul medali perunggu untuk diberikan kepada pemenang ketiga.
-
Efek Psikologis
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh seorang psikolog tahun 1995, terdapat efek psikologis dari urutan medali dalam kejuaraan internasional. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa atlet yang memenangkan medali perunggu bisa lebih bahagia dibandingkan dengan atlet yang memperoleh medali perak. Hal ini dikarenakan peraih medali perak merasa frustrasi lantaran kehilangan kesempatan untuk mendapatkan medali emas.
Sedangkan medali perunggu cukup merasa senang atas apa yang sudah diraih. Pemenang ketiga ini muncul karena berhasil memenangkan pertandingan layoff. Berbeda halnya dengan peraih medali perak yang menduduki posisi tersebut karena kalah dengan pemenang pertama.
-
Komposisi Bahan Pembuatan Medali
Kendati setiap medali dinamakan sesuai dengan material pembuatannya, tidak serta merta medali tersebut 100% terbuat dari bahan tersebut.
Seperti halnya medali emas, medali ini sebenarnya terbuat dari logam perak seberat 210 gram dan lapisan luar emas seberat 6 gram 24 karat. Jadi bukan berarti medali emas secara keseluruhan terbuat dari emas murni. Hal ini dikarenakan selain harganya yang mahal, emas cukup sulit diolah menjadi medali.
Sedangkan untuk medali perak umumnya dibuat dari logam perak 100% dan ada kemungkinan beberapa pengrajin memadukannya dengan material lain. Contohnya material seng, timah, dan tembaga.
Kemudian untuk medali perunggu biasanya terbuat dari 99% perunggu dan sisanya perak. Atau bisa juga dengan komposisi 97% tembaga, 0,5% timah, dan 2,5% seng. Medali perunggu banyak terinspirasi dari mata uang Australia dalam bentuk koin yang saat ini sudah tidak beredar.
-
Variasi Medali
Tidak hanya terbuat dari medali emas, perak, dan perunggu, medali juga bisa dibuat dari material lainnya. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan bahan bekas seperti besi. Pada Olimpiade Paris tahun 2024, penyelenggara Olimpiade memanfaatkan besi bekas menara Eiffel untuk dijadikan medali penghargaan dengan urutan medali dalam kejuaraan olahraga pada umumnya.
Besi tersebut berasal dari sisa renovasi dan sayang untuk dibuang. Penerima medali dapat melihat jejak potongan besi Menara Eiffel di bagian tengah medali yang berbentuk segi enam. Dengan adanya variasi-variasi tersebut, medali untuk penghargaan dapat meninggalkan kesan yang mendalam bagi para pemenang.
Metode-metode yang Digunakan Ketika Membuat Medali
-
Sistem Etching
Metode pertama yang sering dilakukan pengrajin ketika membuat medali adalah dengan sistem ecthing. Metode ini dipilih ketika akan membuat medali dari material kuningan maupun stainless.
Nantinya material tersebut akan dibuat dalam bentuk plat atau lembaran kemudian dibuat film dan dicetak langsung. Film dicetak secara manual menggunakan sinar matahari maupun sinar lampu jika cuaca dalam kondisi buruk. Umumnya cara kerja metode etching hampir sama dengan sistem expose ketika sablon.
Secara rinci, proses urutan medali dalam kejuaraan akademik ini terdiri dari membuat film dalam bentuk hitam putih. Kemudian siapkan plat medali dan tambahkan cairan kimia yang sebelumnya sudah dibakar. Jika sudah tempel plastik film tadi pada plat lalu jemur di bawah terik matahari atau cahaya lampu.
Cara ini lebih cocok diterapkan ketika medali yang dibuat tidak terlalu banyak. Setelah melalui proses penjemuran, langkah berikutnya adalah memotong plat sesuai dengan bentuk potongan yang diinginkan. Proses pemotongan umumnya memakan waktu yang cukup banyak.
Jika plat sudah dipotong-potong menjadi beberapa bagian, pengrajin akan memasukkan plat ke dalam cairan pewarna. Cairan tersebut berfungsi untuk menciptakan warna yang indah pada medali. Kelebihan dari sistem ini yaitu biaya pembuatannya terbilang murah dan cocok untuk pemesanan medali skala kecil.
-
Sistem Press
Berikutnya yaitu ada sistem press yang dipilih untuk membantu pengrajin membuat medali dalam jumlah banyak dengan kualitas tinggi. Dengan sistem press medali yang dihasilkan dapat terlihat lebih nyata serta desainnya tampak timbul seperti efek 3D. Dengan demikian medali yang dibuat dengan sistem ini memiliki tampilan yang lebih menarik serta berkesan.
Namun di sisi lain metode ini memerlukan waktu yang lebih lama dan biaya yang tidak sedikit. Hal ini dikarenakan biaya pembuatan cetakan press sangat mahal. Sistem ini biasanya diterapkan untuk membuat urutan medali dalam kejuaraan dari yang tertinggi mulai dari medali emas, perak, dan perunggu yang akan diperebutkan pada kejuaraan nasional serta internasional.
-
Metode Cetakan atau Moulding
Metode yang satu ini cukup jarang dilakukan karena praktiknya sulit serta membutuhkan banyak biaya. Belum lagi kualitas medali yang dihasilkan tidak sebanding dengan pengorbanan yang sudah dikeluarkan.
Teknik ini dilakukan dengan cara melelehkan material tertentu kemudian dicetak menggunakan cetakan khusus medali. Cocok diterapkan ketika akan membuat medali yang terbuat dari material akrilik, plastik, maupun resin.
Urutan medali dalam kejuaraan yaitu medali emas diberikan kepada pemenang pertama, perak kedua dan perunggu ketiga. Jika Anda tertarik ingin custom desain medali semacam ini maka bisa hubungi toko Alat Lukis yang menawarkan produk medali serta piala logam maupun resin. Hubungi kami di 087770600078 atau info@alatlukis.co.id untuk pemesanan online ya, kami jamin harga bersaing dengan produsen medali lainnya!
Tinggalkan komentar